Kamis, 04 Juni 2015

al maf 'ul fih



 KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab (bahasa yang sebaik-baik, bahasa yang seindah-indah dari bahasa lainnya) dan telah memberikan kemudahan dalam mempelajarinya.
            Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul Allah yang diutus dengan membawa ajaran dan pedoman hidup yang baik untuk manusia di dunia dan akhirat.
            Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-Quran dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya kita tidak mungkin memahami kedua sumber tersebut kecuali setelah mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf, karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al-Quran dan Sunnah.
            Dalam makalah ini, penulis mencoba memberikan penjelasan tentang salah satu objek kajian ilmu Nahwu yaitu tentang Maf”ul Fih. Maf’ul Fih merupakan salah satu kalimat yang terdapat dalam sebuah Jumlah Mufidah bahasa Arab, yang berarti isim yang menunjukkan keterangan waktu atau tempat terjadinya suatu perbuatan.
            Semoga dengan dibuatnya makalah ini menjadi bekal yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis, untuk memperoleh berbagai kemudahan dalam mempelajari Al-Quran dan Sunnah. Amin.
            Walaupun demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan serta keterbatasan dalam pembahasan makalah ini. Untuk itu saran, kritik serta koreksi sangat penulis harapkan untuk memperoleh sebuah kesempurnaan di masa depan kelak. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata.





Medan, 25 Mei 2015

Ibrahim Ihksan Lbs









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR--i
DAFTAR ISI--ii
BAB I
PENDAHULUAN--1
            A. Latar belakang--1
            B. Rumusan masalah--1
            C. Tujuan--1
BAB II
PEMBAHASAN--2
A.  Pengertian Maf ‘ul Fih--2
B.  macam-macam keterangan waktu (beserta contohnya)--2
C.  macam-macam keterangan tempat (beserta contohnya)--5
D.  Pembagian macam-macam pembagian zaraf--8
E.   macam-macam i’rab zharaf--9

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan--10
Saran--10
DAFTAR PUSTAKA--11
























BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
            Sebagai umat islam kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari a-Qur’an dan sunnah sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh.
            Untuk dapat mengusai al-Qur’an dan sunnah serta bahasa arab, baik dalam menuis, membaca dan melafalkan maka harus mengusai kaidah-kaidah yang ada di dalamnya. bahasa mnerupakan sususnan kata yang tersusun sedimikian rupa sehingga dapat di pahami oleh pembaca maupun pendengarnya. Untuk itu perllu adanya ilmu nahwu. Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari yang mempelajari kaidah-kaidah dalam bahasa arab.
            NAHWU: adalah kaidah-kaidah  Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (Mufrod) atau ketika sudah tersusun (Murokkab).
Kalimah-kalimah dalam Bahasa Arab, diringkas menjadi tiga macam:
1.    Kalimah Fiil (الفِعْلُ) = Kata kerja.
2.    Kalimah Isim (الإِسْمُ) = Kata Benda.
3.    Kalimah Harf (الحَرْفُ) = Kata Tugas.

B.  Rumusan masalah
Adapun rumusan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apakah yang dimaksud dengan  zharaf (maf’ul fih)?
2.    Apa saja macam-macam keterangan waktu (beserta contohnya)?
3.    Apa saja macam-macam keterangan tempat (beserta contohnya)?
4.    Apa saja macam-macam zharaf (beserta contohnya)?
5.    Apa saja macam-macam I’rab zharaf itu?

C.  Tujuan penulisan makalah
1.    Untuk mengetahui pengertian zharaf.
2.    Untuk mengetahui macam-macam keterangan waktu.
3.    Untuk mengetahui macam-macam keterangan tempat.
4.    Untuk mengetahui macam-macam pembagian zaraf.
5.    Untuk mengetahui macam-macam i’rab zharaf.














BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Maf’ul Fih (Zharaf)

اَلظَّرْفُ وقتٌ أَوْ مَكَانٌ ضُمِّنَا ¤ فِي بِاطِّرَادٍ كَهُنَا امْكُثْ أَزْمُنَا

Zhorof adalah waktu atau tempat yg menyimpan makna “FI/di” secara Muth-thorid/kontinu, contoh: “UMKUTS HUNAA AZMUNAA” = “tinggalah di sini beberapa waktu..!”
            MAF’UL FIH atau ZHARAF adalah isim yang menunjukkan keterangan waktu atau tempat terjadinya suatu perbuatan.
Contoh:

Aku pergi pada hari ahad
دَهَبْتُ يَوْمَ الْأَحَد
Aku berdiri didepan guru
قُمْتُ أَ مَا مَ الْأُ سْتَاذِ
Aku shaum pada hari senin
صُمْتُ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ
Anjing tidur di beakang pintu
ناَمَ الْكَلْبُ خَلْفَ الْبَابَ


KETERANGAN:
            Lafazh يَوْمَ dalam contoh di atas meruapakan keterangan waktu terjadinya suatu perbuatan; pergi. Demikian pula lafazh اَماَمَ dan خَلْفَ adalah keterangan tempat terjadinya suatu perbuatan. Setiap Zharaf Makan atau Zharaf Zaman pasti dibaca dengan mansub.


B.   Ketengan Waktu (zharaf zaman)

Keterangan
waktu
Contoh
Pagi
hari
صَبَا حَا
Muhammad bangun dari tidurnya pagi-pagi.
مُحَمَّدٌ يَقُوْمُ مِنْ نَوْمِهِ صَبَحًا مُبَكِّرًا
Malam
hari
لَيْلا
Ahmad membaca Al-Qur’an pada malam hari.
يَقْرَأُ اَحْمَدُ الْقُراَنُ لَيْلاَ
Bulan
شَهْرًا
Ahmad tinggal di Yogyakarta sebulan yang lalu.
يَسْكُنُ احْمَدُ فِيْ الجَوْكْجَكَرْتَا قَبْلَ شَهرٍ
Ahad

قَرْنًا

استخلت اندونسي في قرنِ عشرٍ
Satu jam
سَاعَةٌ
Saya telah belajar bahasa arab pada jam empat.
اَدْرُسُ اللغة العربية في اربعِ سَعَةٍ
Sebelum

قَبْلَ
Kami sampai di terminal sebelum maghrib.
وَصَلْنَا فِى المَحَطَّةِ قَبْلَ مَغْرِبِ
Kemarin

اَمْسِ
Saya telah pergi ke rumahnya (laki-laki) kemarin.
ذَهَبْتُ الى البيتكَ اَمْسٍ
Baru saja
آنِفًا
Saya baru saja membeli majalah di toko buku.
يَشْتَرِيْ آنِفَا المَجَلَةَ فِى الْمَكْتَبَةِ
Sore hari
مَسَاءًا
Mereka mengerjakan pekerjaan rumah pada sore hari.
يَعْمَلُوْنَ الْوَاجِبَاتِ الْمضدْرَسِيَّةَ مَسَاءً
Siang hari
نَهَارًا
Muhammad pulang dari kota pada siang hari.
مُحَمَّدُ يَرْجِعُ مِنَ الْمَدِيْنَةِ نَهَارًا
Tahun


سَنَةً
Dia berusia sembilan belas tahun.
هِيَ عُمُرُهَا تِسْعَ عَشْرَةَ سَنَةً
selamanya
اَبَدًا
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekala di dalamnya selama-lamanya.

Setelah

بَعْد
Dia (laki-laki) membaca al-Qur’an setelah sholat subuh.
هُوَ يَقْرَأُالْقُرْأنُ بَعْدَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
besok
غَدًا
Ali akan pergi ke Jakarta besok.
سَيَدْ هَبُ اَلِى اِلَى جَاكَرْتَا غَدًا




C.  Keterangan-keterangan tempat (zharaf makan)

Keterangan
tempat
Contoh
Di depan
اَمَامَ
Mobil itu ada di depan sekolah.
اَلسَّيَّارَةُ اَمَمَا الْمَدْرَسَةِ
Di atas
فَوْقَ
Garpu itu di atas meja makan.
الشَوْكَةُ فَوْقَ الْمَا ئِدَةِ
Di kanan
يَمِيْنَ
Saya duduk di sebelah kanan Zaenab.
جَلَسَتْ فَاطِمَةُ يَمِيْنَ زَيْنَبَ
Di antara
بَيْنَ
Rumah saya berada di antara sekolah dan kantor pos itu.
بَيتِيْ بَيْنَ المَدْرَسَةَ وَ المَكْتَبُ بَرِيْدَ
D sisi
عِنْد
Dan kekafiran orang-orang itu hanya akan menambah kemurkaan disisi tuhan mereka.

Dibelakang
وَرَاءَ
Kandang itu ada di belakang rumah.
الزَّرِبَةُ وَرَاءَالْبَيْتِ
Di bawah
تَحْت
Pisau itu di bawah wastafel.
السِكِّيْنَةُ تَحْتَ الحَوْضِ
Di kiri
شِمَالَ
Rumah saya berada di kiri jalan yang kecil.
البَيْتِيْ شِمَالَ االشَّارَعٍ صَغيْرَ
Di sekitar
حَوْلَ
Disekitar rumah saya ada taman/kebun.
الحَدِيْقَةُ حَوْلَ البَيْتِى
Di sisi
إِزَادَ
Bolpen mereka ada di sisi buku mereka.
اَلْقَلَموْنَ إِزَادَ الْكِتَابَوْنِ
Di samping
نِبَ
Ali berdiri di samping Ahmad.
قَامَ اَلِىُّ جَنِبَا اَحْمَدَ
Di tengah
وَسَطَ
Rumah saya ada ditengah- tengah kota.
البَيْتِى وَسَطَ المَديْنَةِ
Di sini
هُنَا
Di sini ada universitas yang besar.
هُنَا الجَا مَعَةُ كَبِيْرَ
Di
sana
هُنَكَ
Di sana ada anak yang pandai.
هُنَكَ اَلْوَلَدُ مَا هِرٌ


Di
Belakang
خَلْفَ
Kursi itu ada di belakang pintu.
الكُرْسِيُّ خَلْفَ البَابَ
Menuju,
Ke arah
نَحْوَ
Ahmad pergi menuju lemari baju.
ذَهَبَ اَحْمَدُ نَحْوَ خَزَانَةَ المَلاَ بِسِ









D.  Pembagian Zharaf

Zharaf terdiri dari dua bagian yaitu:

1.    مُتَصَرِّفٌ ; lafazh yang terkadang berfungsi sebagai zharaf dan juga tidak.
Contoh sebagai zharaf;

صُمْتُ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ                              : Aku shaum pada hari senin.

Contoh bukan sebagai zharaf        

يَوءمض الْجُمْعَةِ يَوْمٌ مُبَارَكٌ             : Hari jum’at adalah yang berkah.

            KETERANGAN;
            Lafazh يَوْمَ dalam contoh pertama adalah sebagai manshub dan berfungsi sebagai zharaf     atau keterangan waktu dari kata kerja;  صُمْتُ (aku shaum).
            Sedangkankan lafazh يَوْمَ dalam contoh kedua bukan sebagai zharaf. Yang pertama            sebagai mubtada dan yang kedua sebagai khabar dan dua-duanya dibaca marfu’.

2.     غَيْرُ مُتَصَرِّفِ: lafazh-lafazh yang tidak digunakan  untuk zharaf atau majrur dengan مِنْ,seperti: عِنْدَ- بَعْدَ- قَبْلَ.

          KETERANGAN;
            Lafazh-lafazh tersebut selamanya pasti berfungsi sebagai zharaf atau majrur              denganمِنْ, contoh:
            عَلِيًّا بَعْدَ زُرْتُ          :        Aku mnengok Ali setelah kamu.
          وَمَاأُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ      :        Dan kepada kitab ynag diturunkan sebelum kamu.





E.   I’rab Zharaf

1.    مُعْرَبٌ; zharaf yang mu’raf seperti :
يَوْمً- لَيْلاً- شَهْرً- سَنَةً

2.    مَبْنِيٌّ; zharaf mabniy yang selalu dibaca dalam bentuk yang sama, seperti:
أَمْسِ – إِذَا – حَيْثُ – اَلآنَ


































BAB III
PENUTUP


Tak ada gading yang tak retah
Retahnya itu bisa dipatahkan
Tak ada manusia yang tak bersalah
Salahnya itu bisa dimaafkan


KESIMPULAN:

Dari pembahasan bab sebelumnya maka dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1.      Maf’ul Fih atau Zharaf adalah isim yang menunjukkan keterangan waktu atau tempat terjadinya suatu perbuatan.
2.      menjadi dua, yaitu : zharaf mutasharif dan zharaf ghairu mutasharif.
3.      I’rab zharab terbagi menjadi dua, yaitu : مُعْرَبٌ dan مَبْيٌّ.

SARAN:
            Makalah ini dibuat hanyalah semata-mata untuk memenuhi persyaratan mata perkulliahan bahasa Arab di Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri-Sumatera Utara medan, apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini terlebih dahulu penulis minta ma’af yang sedalam-dalamnya.
            Penulis juga sangat mengharapkan kritikan dan saran atas penulisan makalah ini agar supaya wawasan penulis tentang ketata bahasa Araban bertambah maju.

Sekian dan terimakasih….














DAFTAR PUSTAKA
Zakaria, A. 2004.Ilmu Nahwu praktis; Sistem Belajar 40 Jam . Bandung; ibn azka press.
Ulum, Nurul, dkk.1990. Bahasa Arab Untuk SMA jilid 1. Jakarta: Balai Pustaka.
مركزاللغتوالثقت.2011.العربيةكتاالطالبالجميعة لتعليماللغة. Yogyakarta: UIN SUKA Perss.
           

1 komentar:

  1. Bagus sekali kak.
    Sangat membantu dalam proses pembelajaran kami.

    BalasHapus